Tertanda yang Terkasih

Tertanda yang terkasih

Malam ini aku bersalah
Gagal membuatmu tersenyum
Gagal untuk membuatmu lebih baik
Gagal untuk dapat menyenangkanmu

Sebuah kekesalan melanda hubungan ini
Alangkah bodoh diri ini
Sebuah cerita yang tak pantas 
Yang justru membuatmu merasa buruk
Sebuah cerita yang harusnya tak diutarakan
Karena justru membuatmu menghilang

Namun, adinda terkasih
Ini hal yang kurasa penting
Perlu rasanya aku bertutur tersebut
Namun, nyatanya justru aku menyulut bahaya
Bahaya karena kebodohanku
Bahaya karena ketidaktahuanku
Bahaya karena kesembronoanku

Dari lubuk sanubari terdalam
Kumohonkan maaf padamu adinda
Apabila memang sudah tak pantas
Tolong ingatkan aku
Apabila justru menyakiti
Tolong hentikan aku
Dan apabila sangat berdampak buruk
Tolong segera tutup mulutku

Namun, apalah daya
Adinda terkasih sudah terlanjur remuk
Adinda terkasih sudah merasa kesal
Adinda terkasih sudah pulang dengan diam

Aku tak berdaya
Aku tak berdaya
Aku tak berubah

Hanyalah aku yang harus berpikir ulang
Hanyalah aku yang mesti memutar pikiran
Hanyalah aku yang hanya tertunduk saat ini

Dariku yang merasa sangat tak pantas
Dariku yang saat ini berpikir buruk
Dariku yang kemudian menyebalkan
Kututup sajak dengan resah hati
Terima kasih atas pertemuan tadi
Maafkan telah membuatmu kesal


Wahwoo, 2 Februari 2020

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

puisi pujangga II

dunia ini gila, gila akan berbagai fikiran manusia yang beragam. bukan soal kemelut kesamaan namun ini tentang perbedaan. mentari melonjak naik ke arah timur, dan purnama bersembunyi dalamnya. gonjang ganjing dunia teraniaya akal manusia. adu argumen saling sombongkan mana yang masuk akal. subjekttif dan objektif katanya... tapi semua itu tetap fikiran manusia. entahlah... sudah muak aku berjalan bersamanya. tapi aku tetap manusia, mau gimana lagi...? apa harus jadi orang yang paling bahagia... orang gila... yang tak pernah memikirkan apapun jua. yah, inilah kehendak tuhan... perbedaan rahmatan lil alamin katanya... tapi manusia punya akal bung yang tak semuanya sehat. hanya segelintir saja yang merasakan perbedaan itu indah... bagiku... jalani aja... gak usah dibikin susah... cukup tersenyum dan tertawa bersama... dan nikmati indahnya mentari terbit dan hiruk pikuk manusia. 20 november 2016
Read more

Curhatan Malam Purnama

Malam sendu bersama purnama Tidak ada hujan di bulan juli hanya ada angin bersama dinginnya malam Tak tau lagi sudah berapa batang rokok hari ini Aku disini sendiri bagai rumput layu Menguning dan hanya terdiam mengikuti arah angin yang mengombang ambing pikiran hidup Selalu ikut arus tidak membelot memberontak Hidup apa jikalau seperti itu. Selalu ikut aturan ncen asu. Pokok permasalahannya adalah mereka terlalu polos dan terlalu baik. Baik baik nggateli. Dadi wong ra sah lempeng lempeng cuk. Bajingan opo seng lempeng. Ra ono bajingan kok lempeng. Urip lempeng koyo wong bener wae. Asu kan puisine dadi curhatan. Malah ra sido nggawe puisi. Oekolo, 4 agustus 2018
Read more

Apakah kini aku mencintaimu?

Perasaanku padamu aku masih tak tau Samar masih terlihat abu abu Mencintaimu itu mudah seperti di berbagai lirik lagu Yang sulit itu membuatmu juga mencintaiku Memandangmu itu mudah dan anugrah Namun, kau tak tau betapa sulitnya mengumpulkan tekad untuk sekedar menyapamu Aku bukanlah seorang pemberani di depan perempuan Apalagi perempuan itu kamu Yah, walau kita tak pernah bertemu Entah mengapa tekadku semakin kuat Apakah aku kini mencintaimu Atau ini masih rasa suka yang membesar. Krapyak, 11 Mei '19
Read more