Gusti, Hamba Ingin Engkau Dengar Ini
Gusti...
Hamba ingin mengadu padaMu
Tentang hambamu yang belom jua sempurna menyembah padaMu
Tentang hambamu yang masih terkadang abai atas perintahMu
Gusti...
Siang ini hamba bangun seperti biasa
Tertidur menunggu subuh dan lalai akan perintahMu
Terbangun dengan kesendirian
Terbangun dengan melihat layar handphoneku
Dan terbangun dengan penyesalan yang lalu lalu
Gusti...
Hamba tak tahu
Hamba sering kali seperti orang dungu
Tak pernah belajar atas kesalahanku
Sering kali menyesal saat terbangun
Dan hamba tak bisa berbuat apapun
Gusti...
Apakah hamba masih boleh menyembahMu
Apakah hamba masih pantas dekat denganMu
Apakah hamba pernah dekat kepadaMu
Dengan segala kelalaian yang kuperbuat
Gusti...
Tiap kali terbangun hamba ingin berusaha dekat dengaMu
Namun, hamba tersadar hamba hanyalah seorang pendosa yang sering kali lalai atas perintahMu
Hamba paham engkau maha pemaaf dan pengampun
Siapapun boleh mendekat padaMu
Dan hamba tak pantas bicara seperti ini padaMu
Gusti...
Saat terbangun tadi
bolehlah aku bercerita padaMu
Tentang rasa penyesalan pada orang tuaku
Tentang rasa bersalah pada orang tercintaku
Tentang bagaimana aku sangat teramat bersalah atas nasihatnya
Dan atas hal ini aku mengadu padaMu
Gusti...
Acap kali hamba merasa belum mampu menjadi yang terbaik dimata orang tuaku
Teramat sering pula hamba membuat orang tuaku bersedih
Dan mungkin tersadar ataupun tidak membuat orang tuaku terus memperhatikanku
Hamba sering kali merasa tak pantas
Tentang ini dan itu
Dan rasa penyesalan akan kesalahanku acap kali menggelayuti
Gusti...
Kusudahi pengaduanku kali ini padamu
Dengan atau tanpa pengampunanMu
Dan apapun yang terjadi hidup ini akan terus berlanjut
Sedangkan semua yang terjadi adalah pembelajaran
Dari hambamu yang masih belajar tentang cara mendekat padamu walau sering kali lalai.
Krapyak, 16 Juli 2020
Comments
Post a Comment