Posts

Showing posts from January, 2019

Aku Mencintaimu Pak Tani

Aku mencintaimu pak tani Tanpamu aku tak bisa makan nasi Tanpamu tak ada sayur mayur yang kumakan Tanpamu negara tak akan bisa sombong sebagai lumbung pangan asia Namun sayang Atas nama nurani aku memohon maaf Kau pahlawan tanpa tanda jasa selayaknya guru Namun nasibmu kini Aku tak sanggup mengatakannya Melihatmu terus dibuat menangis Ikut merasakan apa yang kau derita Terus menerus disia siakan negara Terus terdesak cukong cukong perekonomian Aku mencintaimu Pak tani Hidupmu sederhana Tak banyak ambisi Tak pusing mikirin presiden Apalagi mikirin Wakil rakyat Kau pun tak kagetan dengan apa yang terjadi Aku mencintaimu pak tani Penuh dengan rasa syukur dan kesabaran Apapun yang digariskan Sang Pemberi kau terima seutuhnya Dalam sujudmu kau hanya meminta ketenangan dan ketentraman Semua sudah ada jalannya Apa yang digariskan itulah jalanNya Bagimu bisa makan sehari-hari dan menyekolahkan anak-anak sudah cukup membuatmu bahagia Aku mencintaimu pak tani Dengan se

My life

Saya irfan abdul hakim dilahirkan di keluarga petani. Ayah saya sekarang sudah meninggal. Sekarang ibu yang membiayai sekolah saya. Beban sebagai anak pertama berada di pundak saya. Apalah daya saya harus bisa menjadi contoh untuk adik adik saya. Sekarang saya mahasiswa semester akhir di ugm. Awal dulu saya masuk ugm, tidak ada yang percaya saya bisa masuk ugm. Saya di remehkan banyak orang. Tapi dari situ saya belajar bahwa saya akan masuk ugm dan membuktikan diri saya bahwa saya bisa masuk ugm. Dulu saya satu kelas ips hanya 15 orang. Saya peringkat hanya berada di peringkat empat tapi dari empat orang peringkat atas tadi hanya saya yang berani untuk memilih ugm sebagai kampus tujuan berikutnya setelah sma. Dan sekarang saya disini dengan semangat yang masih sama dengan sebelum masuk ugm. Membuktikan diri bahwa saya tidak patut untuk diremehkan. Sma Oekolo, 28 juli 2018

Curhatan Malam Purnama

Malam sendu bersama purnama Tidak ada hujan di bulan juli hanya ada angin bersama dinginnya malam Tak tau lagi sudah berapa batang rokok hari ini Aku disini sendiri bagai rumput layu Menguning dan hanya terdiam mengikuti arah angin yang mengombang ambing pikiran hidup Selalu ikut arus tidak membelot memberontak Hidup apa jikalau seperti itu. Selalu ikut aturan ncen asu. Pokok permasalahannya adalah mereka terlalu polos dan terlalu baik. Baik baik nggateli. Dadi wong ra sah lempeng lempeng cuk. Bajingan opo seng lempeng. Ra ono bajingan kok lempeng. Urip lempeng koyo wong bener wae. Asu kan puisine dadi curhatan. Malah ra sido nggawe puisi. Oekolo, 4 agustus 2018

Layaknya Dua sisi mata uang

Rasa pahit kopi memang menggelikan Dipadu sebatang rokok jadi agak manis Entah selalu seperti ini Menikmati kehidupan yang begitu lucu Tenggelam dalam ketenangan fana Sementara aku disini sepi Sendiri menikmatinya tanpa siapapun disini Indah sekaligus lucu Kenangan kenangan tiba tiba muncul satu persatu Tidak, bukan satu persatu namun bersamaan Kadang sebuah senyuman adalah kebohongan Dan sebuah kebohongan adalah senyuman Menikmati hidup tak semudah membalik telapak tangan Kadang sebuah kenikmatan dibayar sebuah kesengsaraan Sebaliknya kesengsaran kadang diganjar kenikmatan Seperti dua sisi mata uang Semuanya selalu seperti ini Karena hidup selalu punya dua sisi Bila kau memilih bahagia maka kau juga akan dapat ketidakbahagiaan Pun dengan setiap pilihan hidup Selalu begitu seterusnya Karena hidup tak semudah itu kawan Angkringan pak joko, 7 september 2018

Menyerah?

Menunggu menangisi sebuah ketidakpastian Akankah diri ini terus menerus seperti ini Sudah kuputuskan Diri ini tidak akan berhenti disini Perjalanan yang sudah kumulai tidak akan kubiarkan berhenti disini Menyerah adalah sebuah keegoisan Dan diri ini tidak boleh menyerah sekarang 1 0 Septem ber 2 018

Senja dan Dirimu

Sore ini ditemani temaram senja Buaian ilahi tentangmu terus hanjutkan jiwa Alangkah bodoh diri ini Melepasmu begitu saja Menyesak diriku saat ini Namun, apakah aku salah bila ku melepasmu Saat indah, tertawa, menangis, dan kecup keningmu Indah gusti Namun, semua sudah hilang Kau bukan milikku lagi Namun, memori indah itu takkan aku lupakan Apakah kau juga begitu rindu Berat rasanya ketika aku mengingatmu lagi Rindu saat saat itu Selalu mengikuti khayal dan buaian senja Kenangan adalah sebuah keindahan Lucu memang mengingat parasmu Takkan aku lupakan Terima kasih rindu Dan maafkan diriku yang terus merindukanmu hingga detik ini Garboruci, 24 sept 2018

Cerita dari Tanah Timor

Air sekarang su dekat Kata kata yang pasti semua orang tau Iklan aqua danone memopulerkan kata kata ini dengan setting tanah ntt Tanah yang memang kering dan hanya ada beberapa titik sumber Sekarang aku disini di tanah timor Setiap pagi buta saya terbangun oleh suara manusia yang mengisi air di dekat posko kkn saya Saya bahagia sekaligus miris Bahagia karena manusia oekolo memiliki semangat hidup tinggi Hal ini diajarkan sejak mereka masih kanak kanak Saya melihat banyak di tempat penampungan air yang mengisi adalah anak anak Di tanah timor anak manja sedikit sekali Kalau manja mereka tidak akan mandi Demi setetes air mereka berjalan jauh Mendorong gerobak penuh dengan dirijen air siap berperang mendapat air Air ditempat kami kadang kering Bahkan mati, wajar karena posisi posko kami jauh dari sumber airnya Mungkin ditengah jalan pipa putus atau bocor atau tersumbat tanah yang terbawa dari sumber Bella anak kecil umur delapan tahun tetangga posko kkn bahkan girang ketik

Kepalsuan

Muak dengan semua obrolan tak masuk akal Bersama berbagai tawa palsu yang terlihat Muka muka palsu dengan segala topengnya Dengan satu sloki sopi Wajahku memerah alkohol tipis Ku buang semua kenangan egois Segala umpatan keluar dari lubuk hati Terpendam begitu kuat hingga sulit ungkapkan Boleh kau katakan bahwa aku egois Memang seperti itu diriku ini Tak pernah nyaman dengan semua kepalsuan Matahari mulai menjulang tipis tipis Bersama lantunan nyanyian burung pipit Seraya musik digital berputar Segelas kopi habis bersama puisi yang ku tulis Ah, pagi ini memang indah gusti Di bawah lopo khas tanah timor Duduk ditemani musik dan segelas kopi Bersama berbagai gundah hati Oekolo, 4 Agustus 2018

Maafkan Aku yang Tak Berdaya

Sepuluh jari jemariku tak henti menulis tentangmu Percaya bahwa kau takkan pernah lupa janjimu Saat pagi itu kau pergi Kau temani aku hingga tertidur dan menghilang begitu saja Kau tinggalkan sexarik surat untukku Kau berkata dirimu pasti kembali Disini dalam keramaian aku seperti sendirian Duku kau selalu ada di sisiku Saat saat hujan deras mengguyur seisi kota Kau memelukku dengan eratnya Kau mencoba lindungi diri yang memang basah kuyup Saat itu mengapa kau tak pernah bilang bila kau akan pergi Sakit, namun kau begitu indah Maafkan aku bila aku tak bisa melupakanmu Terima kasih saat saat indah selama ini Sore ini aku terus menatap senja dan kembali mengingatmu Kau yang selalu bilang bila senja itu indah Kau yang selalu berkata bila sedih lihatlah senja Keindahan yang tak tergkyahkan oleh apapun Senja selalu seperti itu Walau kabut dan awan mengahalangi dia akan selalu hadir Pada purnama senja bilang kalau dia pasti akan menunggu Dan disini aku seperti senja yan

Cerita di Sore Hari

Bersama mentari yang perlahan hilang Aku terus bertanya tanya Adakah hal yang lebih gila dari tidak bertemu denganmu Adakah hal yang lebih memabukkan  sesemerbak harummu Adakah hal yang lebih membingunkan dari ketidaanmu Sayang Mengapa diriku tak mampu memalingkan pandanganku darimu Aduhai benar sore ini Begitu hampa tanpamu disini Aku gila tanpamu Sore ini indah namun sedetikpun aku tak pernah berhenti memikirkanmu Sayang Kenapa kamu pergi tanpaku Aku linglung Keramaian disini terasa sepi tanpamu Bawa aku pergi denganmu sayang Seandainya kau disini Betapa sempurnanya soreku gusti... Krapyak, 20 januari 2019

Yang Membunuh Kita Adalah Waktu

Yang membunuh kita adalah waktu Bukan sakit Bukan pula kecelakaan Bukan pula setenggak racun Yang membunuh kita adalah waktu Waktu yang terus maju ke depan bersama segala proses kehidupan Pada akhirnya nanti waktulah yang menyudahi kehidupan kita Bukan rokok Bukan kepulan asap kenalpot Bukan pula diabet Waktu terus menuntut kita untuk mati Saat nanti waktu memutuskan Maka tiadalah jasad ini Namun, waktu tak mampu menghilangkan kenangan dan sejarah Kenangan dan sejarah akan terus hidup Dalam ingatan dan karya karya yang terus lahir Bersama ini kumemohon pada waktu Biarkan aku hidup untuk sementara ini Dan sudahilah hidupku saat kau inginkan Angkringan joko, 20 januari '19