Minor vs mayor

Aku memang lebih suka berkata kotor dari pada membaca ayat ayat suci
Tahukah mengapa?
karena dengan mengumpat hatiku tenang dan terlampiaskan
Bukannya mencap bahwa kitab  suciku tak menenangkanku
Tapi pasti suatu saat nanti ada sendiri waktu tatkala kitab sucikulah yang menjadi obat penenangku

Apalah dayaku yang seorang bejat ini
Tak tahu mungkin tentang sopan santun dunia nyata, yang kutahu bahwa diriku bersama sifatku ini memang hanyalah sampah tak berguna yang terus menenerus harus tertindas kuasa manusia yang dikatakan sopan

Saat manusia melihat hal yang tak sewajarnya(tak normal) maka mereka mendikte dan berusaha menyingkirkannya
Mereka tak pernah berusaha mengerti bahwa ada manusia yang memang tak serupa
Apakah mereka pernah bertanya
Mengapa berbeda?
Mereka tak pernah bertanya dan hanya bisa mengolok, mendikte dan menyakiti mereka yang tak serupa
Memang mereka para manusia bejat yang tak serupa kalian
Namun apakah memang harus begitu?
Nurani tersayat
Akal sehat tertimpuk batu besar
Yang dilemparkan tepat ke arah mereka yang tak serupa
siapa sangka kalian begitu egois
Pikirnya kalianlah yang paling  sempurna...
Bahkan hanya karena kalian dominan seenaknya jidat injak para kaum marjinal

Ncen ASU!!!

Comments

Popular posts from this blog

Pesan Untukmu Kasihku

Tertanda yang Terkasih

Menyerah?